Padi (bahasa latin: Oryza sativa L.) merupakan salah satu tanaman budidaya terpenting dalam peradaban. Meskipun terutama mengacu pada jenis tanaman budidaya, padi juga digunakan untuk mengacu pada beberapa jenis dari marga (genus) yang sama, yang biasa disebut sebagai padi liar.
Indonesia merupakan negara produsen terbesar ketiga setelah RRC dan India, salah satu wilayah yang banyak meghasilkan padi ( beras ) adalah Kota Boyolali.
Sejak 2012, petani Boyolali mulai mengeksport beras organik ke beberapa negara di Eropa, sehingga sampai 2013 total beras yang dieksoprt mencapai 22 ton. Demikian ujar Kasi Produksi Padi Dinas Perkebunan dan Kehutanan (Distabunhut) Boyolali, Satriyo Wibowo.
Dikatakan, ekspor beras organik, antara lain jenis Beras Merah, Beras Hitam, dan Beras Pandan Wangi, dilakukan oleh aliansi petani padi organik (APOLLI). Meski kapasitas beras yang dieksport masih terhitung kecil, tapi usaha ini menjadi jalan bagi para petani untuk melebarkan sayap.
Beras organik yang diekspor mendapat sertifikasi IMO, SNI, dan Kemurnian Varietas. Hal itu berarti, kualitas beras hasil
produksi yang dieksport sudah memenuhi kualitas mutu. Terlebih saat ini, pangan organik sedang menjadi tren internasional. "Orang-orang di di luar negeri saat ini banyak yang beralih mengkonsumsi bahan pangan organik yang metode penanamannya tak menggunakan pupuk kimia karena lebih sehat," ucap Satriyo.
Untuk mendukung usaha ekspor yang dilakukan petani, pemerintah memberikan bantuan fasillitas berupa alat-alat produksi pertanian seperti mesin penggilingan padi. Sedang untuk 2014, Satriyo belum bisa menerangkan lebih jauh, sebab saat ini ia belum memegang data eksport beras organik secara keseluruhan. Tapi diharapkan, kuantitas maupun kualitas beras organik yang dieksport sudah meningkat dibanding tahun-tahun sebelumnya
Dikatakan, ekspor beras organik, antara lain jenis Beras Merah, Beras Hitam, dan Beras Pandan Wangi, dilakukan oleh aliansi petani padi organik (APOLLI). Meski kapasitas beras yang dieksport masih terhitung kecil, tapi usaha ini menjadi jalan bagi para petani untuk melebarkan sayap.
Beras organik yang diekspor mendapat sertifikasi IMO, SNI, dan Kemurnian Varietas. Hal itu berarti, kualitas beras hasil
produksi yang dieksport sudah memenuhi kualitas mutu. Terlebih saat ini, pangan organik sedang menjadi tren internasional. "Orang-orang di di luar negeri saat ini banyak yang beralih mengkonsumsi bahan pangan organik yang metode penanamannya tak menggunakan pupuk kimia karena lebih sehat," ucap Satriyo.
Untuk mendukung usaha ekspor yang dilakukan petani, pemerintah memberikan bantuan fasillitas berupa alat-alat produksi pertanian seperti mesin penggilingan padi. Sedang untuk 2014, Satriyo belum bisa menerangkan lebih jauh, sebab saat ini ia belum memegang data eksport beras organik secara keseluruhan. Tapi diharapkan, kuantitas maupun kualitas beras organik yang dieksport sudah meningkat dibanding tahun-tahun sebelumnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar